|

Kepala Dinas Pangan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalbar Akui Harga Ayam Dipasar Alami Kenaikan

Kepala Dinas Pangan Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar Muhammad Munsif. (foto: Suarakalbar.co.id)
Pontianak, Kapuasrayatoday.com - Setelah beberapa harga pangan melonjak di beberapa pasar yang ada di Kota Pontianak dan sekitarnya, kini masyarakat kembali mendapati harga ayam ikut melonjak.

Mengenai hal ini, Kepala Dinas Pangan Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar Muhammad Munsif, menuturkan bahwa untuk harga daging ayam dipasar-pasar tradisional sedikit terjadi kenaikan.
"Benar, hampir di semua kabupaten termasuk di kota Pontianak harga daging ayam ada kenaikan," ujar Munsif kepada suarakalbar.co.id , Rabu (17/6/2020).

Munsif mengatakan , di Pontianak harganya masih wajar rata-rata. Selasa 16 Juni 2020 kemarin harga daging ayam terletak di angka 33 ribu per kilogram, demikian juga di Singkawang dan Kubu Raya.
"Selain tiga kota tersebut harga naik signifikan diatas 45 ribu per kilogram, tertinggi 55 ribu di Bengkayang dan Kapuas Hulu," bebernya.

Kepala Dinas Kesehatan Pangan Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar ini kembali mengatakan bahwa kenaikan ini disebabkan oleh menurunnya pasokan live birds dari para penyakap di pasar tradisional masing-masing kota atau kabupaten. Karena menurunnya produksi dihampir seluruh kandang peternak ayam ras pedaging atau ayam broiler.

"Kita telah mengetahuinya akhir Maret atau awal April saat dimulainya pembatasan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19,hotel, restoran dan usaha katering (horeka) banyak tutup padahal di tiga sektor usaha itulah pasar terbesar daging ayam dari peternak lokal," terang Munsif.

Akibatnya, tutupnya ketiga sektor usaha tersebut berimbas menekan peternakan ayam broiler. Harga daging ayam turun drastis dari harga yang disesuaikan oleh pemerintah membuat para peternak mengurangi pengisian kandang dan menyebabkan pasokan daging ayam berkurang sehingga memicu kenaikan harga disejumlah kota di Kalbar.

Munsih berharap meskipun daging ayam sedang mahal, masyarakat dihimbau untuk tetap tenang karena masih masih ada alternatif pangan hewani sebagai  sumber kaya protein juga bisa disubstitusikan oleh produk ikan di saat masa pandemi Covid-19 ini.

"Kami optimis,kondisi ini situasional artinya akan segera berakhir,karena begitu harga bagus dan menguntungkan perternak otomatis akan segera mengisi kandangnya supaya bisa berproduksi lebih banyak lagi dan pasokan kembali normal," pungkas Munsif.


Sumber: Suarakalbar.co.id

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini