Fatmawati, Kepala Bidang Sekolah Menengah Atas (SMA) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat. (foto: Suarakalbar.co.id) |
"Iya sekarang sudah tahap pendaftaran,tanggal pendaftaran dari tanggal 22 sampai 25 Juni 2020,dan kita memulainya dari pukul 8 sampai 23.59 ," ujar Fatmawati, Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar , Selasa (23/6/2020).
Fatmawati menuturkan,tahap pendaftaran ini merupakan kelanjutan dari tahap pra-pendaftaran dan tahap perbaikan data. Di tahap pendaftaran ini para pelajar akan memilih sekolah mana yang akan ia tuju untuk memasuki tahap ke jenjang SMA.
"Tahap pendaftaran ini mereka memilih sekolah,kemudian konfirmasi data ,masih bisa meng-upload data atau dokumen yang salah atau yang kurang,tapi tidak bisa sudah mengukur jarak ,kenapa karena jarak sudah kita beri waktu pada saat pra-pendaftaran," bebernya kepada wartawan.
Dia katakan, bahwa sampai pendaftaran dibuka kemarin pada tanggal 22 Juni 2020, para peserta yang mendaftar online ini sudah sebanyak 15 ribu peserta.
"Kalau yang terakhir sampai hari ini masa pendaftaran, pendaftaran aja kemarin sudah 15 ribuan se - Kalbar SMA-SMK, Alhamdulillah hari pertama kemarin sudah 15 ribuan," jelasnya.
Fatmawati menjelaskan, di Provinsi Kalbar PPDB SMA dan SMK dibagi dua yakni ada PPDB online mandiri dan ada PPDB online dinas. Pertama,PPDB online dinas diperuntukkan kepada sekolah yang memiliki akreditasi A, diwilayah ibu kota atau kabupaten kota,dan memiliki sinyal yang bagus yang aplikasi disediakan oleh pemerintah.
"Kemudian untuk sekolah-sekolah yang blank spot tadi itu mereka menamakannya online mandiri , walaupun mereka tidak menggunakan aplikasi dinas, mereka membuat aplikasi sendiri tapi pelaksanaan nya tetap tidak mengumpulkan siswa untuk datang ke sekolah," terang Fatmawati.
Untuk pengukuran jarak yang dilakukan PPDB mandiri dilakukan secara manual dan diserahkan kepada pihak sekolah untuk mengeluarkan kebijakan.
"Kalau yang menggunakan aplikasi dinas itukan pengukuran jarak dilakukan sendiri oleh siswa karena ini benar-benar online murni,kalau yang sekolah-sekolah yang blank spot bukan siswa karena ada siswa didaerahnya tidak memiliki sinyal tapi mereka cukup memberikan data ke operator sekolah nanti operator sekolah yang melakukan pengukuran jarak," kata Fatmawati.
Kemudian,Ia kembali mengatakan bahwa kuota untuk pendaftaran SMA dan SMK Negeri di Kalimantan Barat yakni untuk SMA sebanyak 43.073 dan untuk SMK nya sendiri sebanyak 22.592.
"Jelas kalau untuk menampung seluruh siswa harus ke Negeri apalagi untuk masuk ke Negeri di kota kota itu tidak bisa semua , contohnya di kota Pontianak kita punya daya tampung 6000 sedangkan lulusan SMP lebih dari 6000, artinya ada selisih mau tidak mau masyarakat bahwa orang tua siswa tidak harus masuk ke negeri bisa juga anak-anak ini masuk ke sekolah swasta dengan tujuan agar bisa bersekolah di SMA dan SMK,"pungkasnya.
Sumber: Suarakalbar.co.id