Ilustrasi internet. (foto: Suarakalbar.co.id) |
"Itulah heran gak tiang jaringan sudah berdiri tapi tidak bisa konek, sedangkan di daerah lain yang belum ada tiang nya bisa konek padahal kabel itu numpang tiang PLN,” ujar Miftahul Huda, satu diantara warga Desa Rantau Panjang kepada suarakalbar.co.id, Minggu (31/5/2020).
Dia menjelaskan sejak 6 Febuari 2020 surat permohonan calon pelanggan internet untuk Pemerintahan Desa Rantau Panjang sudah disampaikan ke Kantor Pimpinan salah satu perusahaan telekomunikasi, namun belum ada tanggapan.
"Awal nya pada tanggal 6 Febuari saya bersama Pemerintahan Desa Rantau Panjang berniat ingin melakukan pemasangan jaringan internet dengan permohonan terlampir, dari mulai ujung jembatan rantau panjang sampai jembatan Melano, saya mendata dor to dor, dam sudah saya ajukan kecewanya sampai saat ini jaringan belum diaktifkan,” keluhnya.
Malahan saat bulan puasa kemarin, kata Miftahul Huda, pemasangan jaringan bawah tanah tapi hanya sampai pasar ikan sedangkan dari pasar ikan sampai jembatan Rantau Panjang tidak dipasang padahal sudah ada tiang jaringannya.
Hal yang sama juga disampaikan Fitri, satu diantara warga Kecamatan Teluk Batang yang juga pemilik kafe yang sangat mengharapkan adanya jaringan internet di daerah mereka.
"Untuk di Kecamatan Teluk Batang belum ada satupun yang menjadi pelanggan internet, padahal tiang jaringan sudah ada, namun sekarang belum ada jaringan internetnya, dan kami berharap secepatnya bisa mengakses internet,” jelasnya.
Sumber: Suarakalbar.co.id