Kapuasrayatoday.com - Hari Kamis (19/11) membawa berita baik dari upaya global memproduksi vaksin yang efektif dan aman dalam melawan virus corona yang menyebabkan COVID-19.
Sebuah laporan yang dipublikasikan dalam jurnal medis bergengsi The Lancet mengatakan bahwa vaksin potensial yang dikembangkan perusahaan farmasi raksasa Inggris AstraZeneca bersama Universitas Oxford didapati aman dan menghasilkan respons kekebalan yang kuat pada sukarelawan tua dan muda.
Dua dosis vaksin diberikan kepada 560 sukarelawan dewasa yang sehat dalam uji klinis tahap dua, termasuk 240 sukarelawan berusia 70 tahun ke atas. Dr. Maheshi Ramasamy, peneliti di Universitas Oxford dan salah satu penulis studi itu, menggambarkan respons antibodi dan sel-T terhadap sukarelawan berusia lanjut itu “kuat.”
COVID-19 menimbulkan risiko terbesar bagi orang usia lanjut dan orang yang sudah memiliki gangguan kesehatan sebelumnya. “Kami berharap bahwa ini berarti vaksin kami dapat membantu melindungi orang-orang yang paling rentan dalam masyarakat,” kata Ramasamy. Namun ia mencatat bahwa penelitian lebih lanjut perlu dilakukan. Vaksin itu kini sedang dalam uji coba tahap akhir global untuk membuktikan keselamatan dan keampuhannya.
Data dari uji coba Tahap 2 oleh Universitas Oxford-AstraZeneca itu muncul setelah dua perusahaan farmasi yang berbasis di Amerika melaporkan bahwa vaksin mereka lebih dari 90 persen efektif dalam melawan virus.
Pfizer mengumumkan Rabu (18/11) bahwa mereka akan meminta persetujuan darurat untuk vaksin yang dikembangkan bersama perusahaan Jerman BioNTech. Moderna mengumumkan awal minggu ini bahwa vaksin mereka hampir 95 persen efektif setelah analisis sementara terhadap studi tahap akhirnya.
Kemajuan nyata untuk menghasilkan vaksin COVID-19 muncul pada saat banyak negara memberlakukan kembali PSBB ketat atau penutupan untuk melawan gelombang baru wabah virus corona.
Pihak berwenang Tokyo mengumumkan Kamis (19/11) telah menaikkan tingkat kewaspadaan ke level tertinggi pada skala empat level setelah melaporkan kasus COVID-19 baru mencapai rekor sebanyak 534. Jumlah kasus nasional juga melampaui 2.000 kasus pada hari Rabu (18/11), yang memecahkan rekor kenaikan jumlah kasus dalam satu hari.
Pemerintah Jepang memberlakukan keadaan darurat pada bulan April, pada masa awal pandemi, namun tidak diberi wewenang untuk memberlakukan karantina wajib berdasarkan konstitusinya, yang sangat mendukung kebebasan sipil.
Rusia juga mencapai tonggak sejarah yang suram, mencatat dua juta lebih total kasus virus corona setelah melaporkan 23.610 kasus baru dalam periode 24 jam, termasuk 463 kematian. Dari jumlah total kasus di dunia sebanyak lebih dari 56.3 juta, Rusia berada di posisi keempat setelah Amerika, India, Brazil dan Perancis. (VOA)