Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. (foto: VOA)
Kapuasrayatoday.com - Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan negara-negara kaya telah membeli sebagian
besar pasokan vaksin COVID-19 yang tersedia saat ini, membuat negara-negara
termiskin di dunia tidak dapat mendapatkannya.
Pada jumpa pers rutin badan
tersebut pada hari Jumat (8/1) di Jenewa, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom
Ghebreyesus mengatakan bahwa koperasi vaksin internasional yang diorganisir
WHO, COVAX, sekarang telah mendapatkan kontrak untuk 2 miliar dosis vaksin
COVID-19, yang segera akan diluncurkan dengan harga rendah ke negara-negara
berpenghasilan menengah dan rendah segera setelah tersedia.
Tedros mengatakan koperasi
vaksin memiliki hak pertama atas tambahan satu miliar dosis. Tetapi, 42 negara
– terdiri dari 36 negara kaya dan enam negara “berpenghasilan menengah” –
menjalankan program vaksin COVID-19. Itu berarti tidak ada vaksin tambahan yang
tersedia untuk negara-negara miskin.
Kepala WHO itu mengatakan
penimbunan vaksin oleh negara-negara terkaya – yang dia sebut “nasionalisme
vaksin” – merugikan diri sendiri dan melukai seluruh dunia. Di sisi lain, Tedros
mengatakan berbagi vaksin secara adil menyelamatkan nyawa, menstabilkan sistem
kesehatan dan akan membantu pemulihan ekonomi global lebih cepat.
Tedros menekankan bahwa vaksinasi secara adil
membantu mengurangi penularan, yang juga mengurangi peluang virus untuk
bermutasi.
(VOA)