Seorang remaja putri menerima vaksin Pfizer-BioNTech untuk COVID-19. ( Foto: VOA) |
Kapuasrayatoday.com - Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan Inggris pada hari Jumat menyetujui vaksin Pfizer-BioNTech untuk COVID-19 untuk remaja berusia 12 hingga 15 tahun.
Keputusan tersebut menyusul persetujuan serupa oleh regulator AS dan Uni Eropa.
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock menyambut baik berita itu Jumat (4/6) dan mengatakan dia akan menunggu saran klinis dari Komite Gabungan untuk Vaksinasi dan Imunisasi mengenai bagaimana vaksin harus diberikan. Dia mengatakan Inggris harus memiliki pasokan vaksin yang cukup untuk menyuntik remaja di negara itu.
Sementara itu, Direktur Pusat Pengendalian Penyakit Amerika (CDC) Rochelle Walensky Jumat (4/6) mendesak orang tua para remaja di Amerika Serikat agar memvaksinasi anak-anak mereka sesegera mungkin, lebih awal antara Januari dan April tahun ini, menyusul rilis laporan CDC yang menunjukkan lonjakan rawat inap di antara remaja usia 12 hingga 17 tahun.
Studi tersebut menunjukkan sepertiga dari rawat inap itu adalah pasien perawatan intensif dan lima persen dari pasien tersebut harus menggunakan ventilator. Walensky mengatakan angka-angka itu membuatnya sedih dan menunjukkan bahwa bahkan pasien muda pun bisa sakit parah akibat virus yang menyebabkan COVID-19 itu. (VOA)