|

Tiga Tahun Program IP3K, Berikut Capaian Sampai 2024, Ini Syarat Dan Ketentuannya

 


Sekadau,Kapuasrayatoday..com - 

Pemerintah kabupaten Sekadau melalui program ungulannya yaitu Infrastruktur, Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan untuk Kesejahteraan masyarakat (IP3K) telah berjalan selama tiga tahun yaitu tahun 2022-2024.

Untuk mendapatkan bantuan bibit sawit secara gratis, ada.peryaratan yang harus dipenuhi. 

1. Petani harus tergabung dalam kelompok tani yang sudah masuk Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian, (SIMLUHTAN) yang merupakan sistem informasi berbasis web yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian.

2. Memiliki lahan yang dibuktikan minimal dengan surat keterangan tanah (SKT) yang dikeluarkan oleh desa setempat.

3. Lahan yang tidak masuk ke dalam kawasan hutan.

4. Melampirkan kelengkapan data petani berupa kartu tanda pedduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).

Selain itu kelompok juga harus mengajukan proposal kepada Pemerintah melalui dinas tiknis dalam hal ini dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) kabupaten Sekadau. 

Kepala dinas DKP3 kabupaten Sekadau melalui kepala Bidang Perkebunan Ifan Nurpatria menjelaskan bahwa program ini sudah berjalan sejak tahun 2022, bahkan sudah melakukan Monitoring Evaluasi (Monev) oleh pihak terkait, Inspektorat, Kejaksaan dan Pihak kepolisian. Karena program ini sudah berjalan selama ini dengan baik dan lancar."Silahkan kalau mau di cek satu-satu kelompok tani yang sudah mendapatkan bantuan ini," katanya senin (14/10) saat ditemui diruang kerja.

Hanya saja lebih lanjut dia, kita tidak mungkin memberikan sekaligus semua kelompok tani yang ada, karena ada beberapa prosedur yang harus kita lalui, misalnya jika kelompok tani sudah ada, syarat sudah ada, tanah yang di ajukan kelompok tani tersebut harus di verifikasi ulang oleh tenaga Penyuluh Lapangan Pertanian (PPL) agar tidak terjadi tumpang tindih lahan, tujuannya tentu agar tidak menyalahi prosedur hukum. 

Lagi pula lanjut dia,kesiapan penakar bibit yang ada di kabupaten Sekadau juga tidak mampu menampung sekaligus ratusan ribu bibit,mereka hanya bisa menampung sekitar 70 ribu bibit pertahun. Hal itu bukan tanpa alasan karena, permintaan bibit sawit bukan seperti bibit biasa, karena permintaan bibit atau kecambah dari penakar bibit harus sesuai dengan rekomendasi dari Kementerian Pertanian. “Berapa jumlah yang bisa direkomendasikan oleh sebanyak itu yang dikeluarkan oleh balai benih kecambah yang kerjasama pengadaannya dengan Penangkar bibit,” kata Ifan.

Hal ini menjadi salah satu penyebab bahwa ketersediaan bibit sawit tidak bisa sebanyak - banyaknya. 

Kedepannya lebih lanjut, Pemerintah juga menyediakan bantuan lain berupa herbisida serta pupuk, dan semua itu sudah masuk dalam perencanaan dalam jangka tertentu. “Saat ini kami dari Dinas masih fokus untuk melanjutkan program pembagian bibit gratis kepada kelompok tani, sampai semua Kelompok tani yang sudah mengajukan dapat,” katanya.

Sebelum melakukan pembagian bibit, pihak dinas terkebih terlebih dahulu melakukan sosialisasi kepada calon penerima bantuan di 7 kecamatan yaiti ;

- Kecamatan Sekadau Hilir tanggal 22 Juli 2024, lokasi sosialisasi di Kantor DKP3 Sekadau

- Kecamatan Sekadau Hulu tanggal 23 Juli 2024, lokasi sosialisasi di BPP Sekadau Hulu

- Kecamatan Nanga Taman tanggal 25 Juli 2024, lokasi sosialisasi di Kantor Camat Nanga

Taman

- Kecamatan Nanga Mahap tanggal 26 Juli 2024, lokasi sosialisasi di Kantor Camat Nanga

Mahap

- Kecamatan Belitang Hilir dan Kecamatan Belitang tanggal 30 Juli 2024, lokasi sosialisasi di

Kantor Camat Belitang Hilir

- Kecamatan Belitang Hulu tanggal 31 Juli 2024 lokasi sosialisasi di BPP Belitang Hulu

Tujuannya adalah agar petani penerima bantuan memahami tujuan bantuan yang akan disalurkan pungkas Ifan.

Mekanisme pengadaan benih.

sama diamanatkan oleh undang - undang, maka Pelaksanaan Pengadaan bibit dilakukan dengan 

mekanisme E-Purchasing melalui Katalog elektronik Lokal


Sumber Dana

berasal dari Dana APBD Kabupaten Sekadau.

Nerikut pencapaian dan sebarannya berdasarkan pembagian yang dilakukan setiap tahunnya ; 

Pada tahun 2022 berjumlah 36.880 bibit dan tersebar di 13 desa, 15 kelompok tani dan 276 Kepala Keluarga (KK).

Pada tahun 2023 berjumlah 73.465 bibit yang tersebar di 23 desa, 27 kelompok tani dan 547 kelapa keluarga (KK). 

Dan pada tahun 2024 berjumlah 61.670 bibit dengan sebaran 22 desa 33 kelompok tani dan 474 kepala.keluarga (KK).

Data Sunber : Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Peternakan kabupaten Sekadau.(dar)

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini